Pasar properti merupakan pasar yang terus berkembang dan penuh peluang. Meski kondisi perekonomian negara tidak selalu stabil dan sempat lesu, namun tidak sepenuhnya berdampak signifikan terhadap keinginan masyarakat untuk melakukan inverstasi di bidang properti, atau bahkan memiliki properti pribadi. Pertumbuhan penduduk yang cukup signifikan dan bonus demografi yang sebentar lagi dihadapi Indonesia jelas dapat dimanfaatkan sebagai momentum bagi bisnis ini. Peluang pasar properti yang terus tumbuh setiap tahunnya membutuhkan suplai SDM yang memiliki skill dan kompetensi yang layak pula. Meski demikian, yang saat ini terjadi adalah banyak yang melirik bisnis properti ini, namun belum banyak yang berani untuk terjun ke dalamnya. Keuntungan yang bisa didapat cukup besar, tapi di sisi lain, juga memiliki resiko yang tak kalah besarnya.
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), memiliki Sekolah Vokasi D4 Bisnis Properti. Program studi yang akan mulai dibuka pada tahun 2019 ini akan memiliki fokus pada tiga bidang: Pusat Belajar, Pusat Penelitian Properti, dan Advisory Centre bagi pengusaha properti. Dengan mengombinasikan antara metode pembelajaran klasikal, studi kasus dan studi lapangan dalam proses pembelajarannya, lulusan Sekolah Bisnis Properti UMM diharapkan dapat menjadi SDM yang handal dan mampu menjawab tantangan dan peluang pasar yang terus tumbuh.
Istilah properti mencakup area yang sangat luas. Secara sederhana properti adalah sesuatu, baik yang kasat mata ataupun tidak, yang mana secara legal dimiliki oleh seseorang atau suatu usaha. Dalam pandangan orang awam, bisnis properti kerap dikaitkan dengan bisnis pengembangan perumahan yang mencakup kegiatan membangun, menjual atau menyewa. Namun kenyataanya, bisnis properti dapat mencakup aspek yang jauh lebih luas, tergantung dari sisi mana kita memandangnya. Developer atau pengembang akan melihat properti sebagai suatu komoditas bisnis. Di lain pihak, properti dapat memiliki nilai yang berbeda bila dilihat dari sisi perbankan.